Author : Kim Re Ah
Title : Nado saranghae hyung
Genre : Angst, Family, and romance.
Cast : DBSK
Pairing : YunJae
capther 02
Jam telah menunjukan pukul delapan malam, yunho yang berada di kamarnya mulai terlihat gusar diatas ranjangnya. Ia sedari tadi menunggu jaejoong, biasanya jaejoong akan ke kamarnya untuk Mengajaknya mengobrol setelah makan malam.
''mungkin sebaiknya aku saja yang ke kamarnya.'' ucap yunho pelan sambil beranjak dari ranjangnya, saat ia akan keluar kamar ponselnya tiba-tiba berbunyi. Dilayar ponselnya tertera nomor yang tak ia kenal.
"Yeoboseyo? Nugu?'' tanya yunho saat menerima telpon itu.
''ini junsu, yunho hyung.'' ucap suara di sebrang. ''ada yang ingin kuberitahu padamu, hyung.''
Kening yunho berkerut, ''ada apa junsu-ah?''
''hm, ini tentang jae-hyung.''
''ada apa dengan jaejoong?'' tanya yunho cepat.
''sepertinya ada yang aneh dengan tubuh jae-hyung hari ini. Hari ini dia banyak melupakan hal-hal yang seharusnya tak mungkin ia lupakan...''
''berikan aku contohnya junsu-ah..'' potong yunho cepat. Pikirannya mulai tak tenang, ia takut penyakit itu menyerang jaejoong.
''hari ini jae-hyung melupakan letak parkiran sekolah, ia lupa cara mengerjakan soal matematika yang mudah, dan dia tadi sempat melupakanku. Ah, tidak melupakanku. Hanya saja ia sempat ragu menyebutkan namaku saat melihatku.'' jelas junsu panjang lebar.
''...'' hening. Yunho
''hyung?'' panggil junsu di sebrang.
''ah, ne junsu-ah. Besok aku akan membawa jaejoong ke rumah sakit untuk di periksa. Gomawo atas informasinya.'' kata yunho lalu menutup sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari junsu. Dadanya sesak, kepalanya tiba-tiba pusing setelah mendengar perkataan dari junsu.
''andwe!'' katanya pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seakan mengusir pemikiran buruk yang ada dalam kepalanya. Yunho segera keluar dari kamarnya, menuju kamar jaejoong.
''joongie..'' panggil yunho pelan sambil membuka pintu kamar jaejoong yang bersebelahan dengan kamarnya. Yunho melihat jaejoong sedang terduduk di ranjang dengan punggung yang bersandar di sandaran ranjang.
''hyung?'' panggilnya ragu saat melihat yunho berdiri di ambang pintu.
''ne, ini hyung.'' kata yunho pelan sambil tersenyum sedih, ''ini yunho hyung.''
yunho segera memeluk jaejoong, ia benar-benar takut sekarang.
''hyung, hari ini ada yang aneh dengan tubuhku.'' kata jaejoong dalam pelukan yunho.
''hyung tahu, kita ke dokter besok, ne. Sekarang istirahatlah.'' kata yunho sambil melepas pelukannya.
''Temani aku, hyung.''
Yunho mengangguk pelan, ia duduk di tepi ranjang jaejoong. Ia membelai dengan sayang rambut jaejoong sampai jaejoong tertidur. Setelah yakin jika jaejoong sudah tertidur, yunho mendekatkan wajahnya dengan wajah cantik jaejoong. Dengan cepat dan pelan ia mencium bibir cherry milik jaejoong.
''maafkan, hyung. Tapi hyung begitu mencintaimu. Biarkan hyung mengucapkannya.'' kata yunho pelan, ''saranghae, boojae.''
Esoknya yunho membawa jaejoong ke seoul hospital untuk memeriksakan kondisi jaejoong. Mereka akan menemui dokter Park Yoochun, dokter kepercayaan keluarga mereka.
''pagi, yoochun-ah.'' ucap yunho saat mereka masuk ke dalam ruangan dokter Yoochun. Selain menjadi dokter kepercayaan, yoochun juga teman Yunho dan Jaejoong.
''ne, hyung.'' jawab yoochun sambil tersenyum.
''ayo, jae-hyung. Kita periksa keadaanmu.'' sambungnya sambil mengajak jaejoong untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
Setelah beberapa lama memeriksa kondisi jaejoong, yoochun menyudahi pemeriksaannya. Ia keluar dari ruang pemeriksaan, tanpa jaejoong. Jaejoong ia suruh beristirahat di ruang pemeriksaan.
''dia sakit apa Yoochun-ah?'' tanya yunho langsung saat melihat yoochun keluar dari ruang pemeriksaan tanpa diikuti jaejoong.
Yoochun menunduk, ''alzheimer, hyung.''
Yunho hanya dapat menatap yoochun dengan tatapan tak percaya, ''jangan bercanda! Kau bohongkan!''
''aku serius. Waktunya tak lebih dari 3 bulan, hyung.'' jawab yoochun pelan sambil memegang pundak yunho. ''aku akan melakukan yang terbaik untuknya.''
''bohong...'' ucap yunho lirih. Masih tak percaya dengan kenyataan yang dihadapi. Ketakutannya sekarang menjadi kenyataan. ''bagaimana keadaannya sekarang?''
''untuk sementara, Jae-hyung bisa di rawat di rumah. Tapi jika terjadi sesuatu padanya langsung bawa dia kemari, hyung.'' sambung yoochun.
''ne, arraseo.'' jawab Yunho pelan.
''aku mau membawanya pulang, yoochun-ah.'' kata Yunho lagi.
''ne, silahkan. Kuatkan hatimu hyung, saat bersamanya.'' kata Yoochun sambil menepuk pelan bahu yunho lalu pergi meninggalkan Yunho. Yunho masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan melihat Jaejoong sedang terbaring di ranjang pemeriksaan.
''joongie..'' panggil Yunho pelan pada jaejoong. Jaejoong merubah posisi tubuhnya menjadi duduk, ia memandangi Yunho dengan bola matanya yang hitam itu.
''siapa?'' tanyanya dengan wajah polos pada Yunho. Yunho yang mendengar pertanyaan jaejoong hanya bisa memaksakan sebuah senyuman untuk jaejoong tapi jauh didalam hatinya ia menangis.
''ini hyung, joongie.'' kata yunho sambil mendekati jaejoong. ''ini yunho Hyung.''
jaejoong terdiam, ia tetap mengamati Wajah Yunho berusaha mengenalinya.
''ah, Yunho Hyung...'' kata jaejoong setelah ia terdiam lama. Ia memeluk Yunho dari samping dengan erat. ''mianhe, hyung.''
''ne, gwenchana. Ayo kita pulang.'' kata Yunho sambil membantu Jaejoong berjalanan ke arah parkiran Rumah sakit.
''hyung, joongie sakit apa?'' tanya jaejoong saat mereka sudah berada di dalam mobil. Yunho menoleh ke ara jaejoong, pandangan matanya menjadi sedih seketika.
''sakit joongie parah ya?'' tanya jaejoong lagi saat Yunho tak kunjung menjawab pertanyaannya.
''joongie, dengarkan Hyung ya.'' kata yunho sambil menatap jaejoong. Ia menangkupkan kedua tangannya di muka jaejoong.
''apapun yang terjadi, hyung akan selalu di sisimu.'' kata Yunho lagi kali ini ia menatap jaejoong dengan mata yang sudah penuh dengan air mata.
''arraseo, Hyung. Tapi joongie sakit apa?'' tanya jaejoong lagi.
''alzheimer.'' jawab yunho pelan sambil menunduk. ''mianhe, joongie. Hyung tak bisa menjagamu dengan baik, ini salah Hyung. Mianhe..''
''alzheimer?'' Tanya Jaejoong pelan. Terdengar nada ketidakpercayaan pada suaranya. ''sama seperti umma?''
''ne. Sama.'' jawabn Yunho pendek. Ia langsung memeluk Jaejoong erat, seakan takut kehilangan jaejoong saat ini juga.
''lalu bagaimana?'' tanya Jaejoong polos sambil melepas pelukan Yunho. Ia menatap mata Yunho dengan tatapan meminta jawaban.
''mulai sekarang, joongie harus banyak istirahat. Hyung akan menemanimu di rumah. Arra?'' tanya Yunho pada jaejoong. Jaejoong terdiam, ia memikirkan perkataan Hyungnya.
''tapi bagaimana dengan sekolah?'' tanya jaejoong polos pada Yunho. Yunho hanya dapat mendesah berat saat mendengar pertanyaan jaejoong.
Kenapa disaat seperti ini, jaejoong masih berfikir tentang sekolah?
''Tapi kau harus banyak istirahat, joongie.'' kata Yunho lagi.
''aniyo. Sebentar lagi joongie ujian, hyung.'' kata jaejoong sambil menatap Yunho dengan tatapan memohon. ''joongie berjanji tidak akan membuat hyung khawatir.''
yunho hanya dapat mengangguk mengerti. Percuma, ia tahu keputusan adiknya itu tak mungkin dapat ia rubah.
''arraseo, tapi jangan memaksakan dirimu. Arra?''
''arraseo, hyung.'' jawab jaejoong sambil tersenyum.
1 month's laters...
Setelah jaejoong dinyatakan lulus oleh pihak sekolah, Yunho melarang jaejoong untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Yunho meminta Jaejoong untuk tinggal di rumah, mengingat Jaejoong sekarang sudah mulai banyak melupakan hal-hal kecil yang sebenarnya tak mungkin ia lupakan. Dulu, Saat disekolah yang membantu keseharian jaejoong adalah Junsu. Dan sekarang, Yunho ingin jaejoong istirahat di rumah bersamanya.
Pagi ini mendung dan dingin, membuat Yunho malas bangun dari tidurnya. Ia masih ingin tidur di ranjangnya dengan selimut bulu tabal yang hangat.
Tapi matanya langsung terbuka saat ia mendengar bunyi benda yang pecah. Ia langsung turun dari ranjangnya, keluar dari kamarnya menuju kamar disampingnya. Kamar Jaejoong. Saat Yunho membuka pintu kamar Jaejoong, ia melihat jaejoong sedang berdiri membelakanginya. Di depan jaejoong terdapat pecahan kaca dan genangan air. Dengan cepat Yunho menghampiri jaejoong. Perasaannya mulai takut.
''joongie..'' panggil Yunho lembut. Jaejoong membalikkan badannya menatap Yunho. Ia terdiam, seperti mengingat siapa orang yang berdiri di hadapannya sekarang ini.
Yunho hanya dapat tersenyum sedih, saat melihat jaejoong lupa pada dirinya.
''ini hyung, joongie.'' ucap yunho pelan ''yunho hyung.'' sambung yunho sambil membelai pelan rambut jaejoong. Jaejoong masih terdiam, memandangi wajah Yunho dari jarak yang dekat. ''yunho hyung...'' ucap jaejoong akhirnya setelah lama terdiam. Yunho tersenyum kecil saat mendengar jaejoong memanggil namanya dengan nada suara yang manja.
''ne, joongie. Ini yunho hyung.'' ucap yunho seraya membelai pipi jaejoong dengan lembut.
''joongie kenapa?'' tanya Yunho sambil memandang pecahan kaca dan genangan air yang ada di depan jaejoong tadi. Jaejoong terdiam, ia memandang yunho dengan pandangan polos.
''joongie lupa, hyung.'' katanya pelan seraya menunduk.
''sudahlah. kau terluka?'' tanya yunho seraya memeriksa tangan Jaejoong.
''aniyo.'' jawab jaejoong pendek sambil menatap Yunho.
''joongie, hyungkan sudah bilang jangan lakukan hal-hal yang susah. Kan ada Hyung, kalau butuh apa-apa bilang pada Hyung. Arra?'' kata Yunho menasehati Jaejoong untuk kesekian kalinya dalam beberapa hari terakhir ini.
''tapi hyung...'' kata jaejoong sambil menunduk.''joongie selalu menyusahkan Hyung. kasihan Hyung...''
''kau ini bicara apa, hyung tak pernah merasa di repotkan.'' kata Yunho lagi.
''tapi, joongie selalu membuat Hyung susah. Joongie...'' jaejoong tak melanjutkan perkataannya. Ia sudah menangis sekarang.
''ssht. Sudah jangan menangis lagi, joongie.'' kata yunho sambil memeluk jaejoong. Ia berusaha menenangkan jaejoong.
''jangan menangis lagi. Hyung sedih melihatmu menangis.'' kata Yunho sambil mencium puncak kepala Jaejoong.
Jaejoong terdiam, ia tak lagi menangis saat mendengar perkataan terakhir hyungnya itu.
''arraseo.'' kata Jaejoong pelan sambil menatap Yunho. Pandangan mata jaejoong mulai sedikit kabur. Ia merasakan sebuah cairan keluar melalui hidungnya. ''hyung, aku mau bertemu dengan junsuie.''
''Joongie!'' pekik Yunho saat ia melihat darah keluar dari hidung jaejoong.
''jebal...'' kata jaejoong pelan lalu ia jatuh tak sadarkan diri di pelukan Yunho.
''Jangan sekarang. Ini terlalu cepat.'' bisik Yunho pada telinga jaejoong yang sudah tak sadarkan diri dalam pelukannya. ''bahkan kau belum mendengar pernyataan cintaku. Jangan sekarang, jebal...''
TBC
Comment pleasee...
Title : Nado saranghae hyung
Genre : Angst, Family, and romance.
Cast : DBSK
Pairing : YunJae
capther 02
Jam telah menunjukan pukul delapan malam, yunho yang berada di kamarnya mulai terlihat gusar diatas ranjangnya. Ia sedari tadi menunggu jaejoong, biasanya jaejoong akan ke kamarnya untuk Mengajaknya mengobrol setelah makan malam.
''mungkin sebaiknya aku saja yang ke kamarnya.'' ucap yunho pelan sambil beranjak dari ranjangnya, saat ia akan keluar kamar ponselnya tiba-tiba berbunyi. Dilayar ponselnya tertera nomor yang tak ia kenal.
"Yeoboseyo? Nugu?'' tanya yunho saat menerima telpon itu.
''ini junsu, yunho hyung.'' ucap suara di sebrang. ''ada yang ingin kuberitahu padamu, hyung.''
Kening yunho berkerut, ''ada apa junsu-ah?''
''hm, ini tentang jae-hyung.''
''ada apa dengan jaejoong?'' tanya yunho cepat.
''sepertinya ada yang aneh dengan tubuh jae-hyung hari ini. Hari ini dia banyak melupakan hal-hal yang seharusnya tak mungkin ia lupakan...''
''berikan aku contohnya junsu-ah..'' potong yunho cepat. Pikirannya mulai tak tenang, ia takut penyakit itu menyerang jaejoong.
''hari ini jae-hyung melupakan letak parkiran sekolah, ia lupa cara mengerjakan soal matematika yang mudah, dan dia tadi sempat melupakanku. Ah, tidak melupakanku. Hanya saja ia sempat ragu menyebutkan namaku saat melihatku.'' jelas junsu panjang lebar.
''...'' hening. Yunho
''hyung?'' panggil junsu di sebrang.
''ah, ne junsu-ah. Besok aku akan membawa jaejoong ke rumah sakit untuk di periksa. Gomawo atas informasinya.'' kata yunho lalu menutup sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari junsu. Dadanya sesak, kepalanya tiba-tiba pusing setelah mendengar perkataan dari junsu.
''andwe!'' katanya pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seakan mengusir pemikiran buruk yang ada dalam kepalanya. Yunho segera keluar dari kamarnya, menuju kamar jaejoong.
''joongie..'' panggil yunho pelan sambil membuka pintu kamar jaejoong yang bersebelahan dengan kamarnya. Yunho melihat jaejoong sedang terduduk di ranjang dengan punggung yang bersandar di sandaran ranjang.
''hyung?'' panggilnya ragu saat melihat yunho berdiri di ambang pintu.
''ne, ini hyung.'' kata yunho pelan sambil tersenyum sedih, ''ini yunho hyung.''
yunho segera memeluk jaejoong, ia benar-benar takut sekarang.
''hyung, hari ini ada yang aneh dengan tubuhku.'' kata jaejoong dalam pelukan yunho.
''hyung tahu, kita ke dokter besok, ne. Sekarang istirahatlah.'' kata yunho sambil melepas pelukannya.
''Temani aku, hyung.''
Yunho mengangguk pelan, ia duduk di tepi ranjang jaejoong. Ia membelai dengan sayang rambut jaejoong sampai jaejoong tertidur. Setelah yakin jika jaejoong sudah tertidur, yunho mendekatkan wajahnya dengan wajah cantik jaejoong. Dengan cepat dan pelan ia mencium bibir cherry milik jaejoong.
''maafkan, hyung. Tapi hyung begitu mencintaimu. Biarkan hyung mengucapkannya.'' kata yunho pelan, ''saranghae, boojae.''
***
''pagi, yoochun-ah.'' ucap yunho saat mereka masuk ke dalam ruangan dokter Yoochun. Selain menjadi dokter kepercayaan, yoochun juga teman Yunho dan Jaejoong.
''ne, hyung.'' jawab yoochun sambil tersenyum.
''ayo, jae-hyung. Kita periksa keadaanmu.'' sambungnya sambil mengajak jaejoong untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
Setelah beberapa lama memeriksa kondisi jaejoong, yoochun menyudahi pemeriksaannya. Ia keluar dari ruang pemeriksaan, tanpa jaejoong. Jaejoong ia suruh beristirahat di ruang pemeriksaan.
''dia sakit apa Yoochun-ah?'' tanya yunho langsung saat melihat yoochun keluar dari ruang pemeriksaan tanpa diikuti jaejoong.
Yoochun menunduk, ''alzheimer, hyung.''
Yunho hanya dapat menatap yoochun dengan tatapan tak percaya, ''jangan bercanda! Kau bohongkan!''
''aku serius. Waktunya tak lebih dari 3 bulan, hyung.'' jawab yoochun pelan sambil memegang pundak yunho. ''aku akan melakukan yang terbaik untuknya.''
''bohong...'' ucap yunho lirih. Masih tak percaya dengan kenyataan yang dihadapi. Ketakutannya sekarang menjadi kenyataan. ''bagaimana keadaannya sekarang?''
''untuk sementara, Jae-hyung bisa di rawat di rumah. Tapi jika terjadi sesuatu padanya langsung bawa dia kemari, hyung.'' sambung yoochun.
''ne, arraseo.'' jawab Yunho pelan.
''aku mau membawanya pulang, yoochun-ah.'' kata Yunho lagi.
''ne, silahkan. Kuatkan hatimu hyung, saat bersamanya.'' kata Yoochun sambil menepuk pelan bahu yunho lalu pergi meninggalkan Yunho. Yunho masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan melihat Jaejoong sedang terbaring di ranjang pemeriksaan.
''joongie..'' panggil Yunho pelan pada jaejoong. Jaejoong merubah posisi tubuhnya menjadi duduk, ia memandangi Yunho dengan bola matanya yang hitam itu.
''siapa?'' tanyanya dengan wajah polos pada Yunho. Yunho yang mendengar pertanyaan jaejoong hanya bisa memaksakan sebuah senyuman untuk jaejoong tapi jauh didalam hatinya ia menangis.
''ini hyung, joongie.'' kata yunho sambil mendekati jaejoong. ''ini yunho Hyung.''
jaejoong terdiam, ia tetap mengamati Wajah Yunho berusaha mengenalinya.
''ah, Yunho Hyung...'' kata jaejoong setelah ia terdiam lama. Ia memeluk Yunho dari samping dengan erat. ''mianhe, hyung.''
''ne, gwenchana. Ayo kita pulang.'' kata Yunho sambil membantu Jaejoong berjalanan ke arah parkiran Rumah sakit.
''hyung, joongie sakit apa?'' tanya jaejoong saat mereka sudah berada di dalam mobil. Yunho menoleh ke ara jaejoong, pandangan matanya menjadi sedih seketika.
''sakit joongie parah ya?'' tanya jaejoong lagi saat Yunho tak kunjung menjawab pertanyaannya.
''joongie, dengarkan Hyung ya.'' kata yunho sambil menatap jaejoong. Ia menangkupkan kedua tangannya di muka jaejoong.
''apapun yang terjadi, hyung akan selalu di sisimu.'' kata Yunho lagi kali ini ia menatap jaejoong dengan mata yang sudah penuh dengan air mata.
''arraseo, Hyung. Tapi joongie sakit apa?'' tanya jaejoong lagi.
''alzheimer.'' jawab yunho pelan sambil menunduk. ''mianhe, joongie. Hyung tak bisa menjagamu dengan baik, ini salah Hyung. Mianhe..''
''alzheimer?'' Tanya Jaejoong pelan. Terdengar nada ketidakpercayaan pada suaranya. ''sama seperti umma?''
''ne. Sama.'' jawabn Yunho pendek. Ia langsung memeluk Jaejoong erat, seakan takut kehilangan jaejoong saat ini juga.
''lalu bagaimana?'' tanya Jaejoong polos sambil melepas pelukan Yunho. Ia menatap mata Yunho dengan tatapan meminta jawaban.
''mulai sekarang, joongie harus banyak istirahat. Hyung akan menemanimu di rumah. Arra?'' tanya Yunho pada jaejoong. Jaejoong terdiam, ia memikirkan perkataan Hyungnya.
''tapi bagaimana dengan sekolah?'' tanya jaejoong polos pada Yunho. Yunho hanya dapat mendesah berat saat mendengar pertanyaan jaejoong.
Kenapa disaat seperti ini, jaejoong masih berfikir tentang sekolah?
''Tapi kau harus banyak istirahat, joongie.'' kata Yunho lagi.
''aniyo. Sebentar lagi joongie ujian, hyung.'' kata jaejoong sambil menatap Yunho dengan tatapan memohon. ''joongie berjanji tidak akan membuat hyung khawatir.''
yunho hanya dapat mengangguk mengerti. Percuma, ia tahu keputusan adiknya itu tak mungkin dapat ia rubah.
''arraseo, tapi jangan memaksakan dirimu. Arra?''
''arraseo, hyung.'' jawab jaejoong sambil tersenyum.
1 month's laters...
Setelah jaejoong dinyatakan lulus oleh pihak sekolah, Yunho melarang jaejoong untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Yunho meminta Jaejoong untuk tinggal di rumah, mengingat Jaejoong sekarang sudah mulai banyak melupakan hal-hal kecil yang sebenarnya tak mungkin ia lupakan. Dulu, Saat disekolah yang membantu keseharian jaejoong adalah Junsu. Dan sekarang, Yunho ingin jaejoong istirahat di rumah bersamanya.
Pagi ini mendung dan dingin, membuat Yunho malas bangun dari tidurnya. Ia masih ingin tidur di ranjangnya dengan selimut bulu tabal yang hangat.
Tapi matanya langsung terbuka saat ia mendengar bunyi benda yang pecah. Ia langsung turun dari ranjangnya, keluar dari kamarnya menuju kamar disampingnya. Kamar Jaejoong. Saat Yunho membuka pintu kamar Jaejoong, ia melihat jaejoong sedang berdiri membelakanginya. Di depan jaejoong terdapat pecahan kaca dan genangan air. Dengan cepat Yunho menghampiri jaejoong. Perasaannya mulai takut.
''joongie..'' panggil Yunho lembut. Jaejoong membalikkan badannya menatap Yunho. Ia terdiam, seperti mengingat siapa orang yang berdiri di hadapannya sekarang ini.
Yunho hanya dapat tersenyum sedih, saat melihat jaejoong lupa pada dirinya.
''ini hyung, joongie.'' ucap yunho pelan ''yunho hyung.'' sambung yunho sambil membelai pelan rambut jaejoong. Jaejoong masih terdiam, memandangi wajah Yunho dari jarak yang dekat. ''yunho hyung...'' ucap jaejoong akhirnya setelah lama terdiam. Yunho tersenyum kecil saat mendengar jaejoong memanggil namanya dengan nada suara yang manja.
''ne, joongie. Ini yunho hyung.'' ucap yunho seraya membelai pipi jaejoong dengan lembut.
''joongie kenapa?'' tanya Yunho sambil memandang pecahan kaca dan genangan air yang ada di depan jaejoong tadi. Jaejoong terdiam, ia memandang yunho dengan pandangan polos.
''joongie lupa, hyung.'' katanya pelan seraya menunduk.
''sudahlah. kau terluka?'' tanya yunho seraya memeriksa tangan Jaejoong.
''aniyo.'' jawab jaejoong pendek sambil menatap Yunho.
''joongie, hyungkan sudah bilang jangan lakukan hal-hal yang susah. Kan ada Hyung, kalau butuh apa-apa bilang pada Hyung. Arra?'' kata Yunho menasehati Jaejoong untuk kesekian kalinya dalam beberapa hari terakhir ini.
''tapi hyung...'' kata jaejoong sambil menunduk.''joongie selalu menyusahkan Hyung. kasihan Hyung...''
''kau ini bicara apa, hyung tak pernah merasa di repotkan.'' kata Yunho lagi.
''tapi, joongie selalu membuat Hyung susah. Joongie...'' jaejoong tak melanjutkan perkataannya. Ia sudah menangis sekarang.
''ssht. Sudah jangan menangis lagi, joongie.'' kata yunho sambil memeluk jaejoong. Ia berusaha menenangkan jaejoong.
''jangan menangis lagi. Hyung sedih melihatmu menangis.'' kata Yunho sambil mencium puncak kepala Jaejoong.
Jaejoong terdiam, ia tak lagi menangis saat mendengar perkataan terakhir hyungnya itu.
''arraseo.'' kata Jaejoong pelan sambil menatap Yunho. Pandangan mata jaejoong mulai sedikit kabur. Ia merasakan sebuah cairan keluar melalui hidungnya. ''hyung, aku mau bertemu dengan junsuie.''
''Joongie!'' pekik Yunho saat ia melihat darah keluar dari hidung jaejoong.
''jebal...'' kata jaejoong pelan lalu ia jatuh tak sadarkan diri di pelukan Yunho.
''Jangan sekarang. Ini terlalu cepat.'' bisik Yunho pada telinga jaejoong yang sudah tak sadarkan diri dalam pelukannya. ''bahkan kau belum mendengar pernyataan cintaku. Jangan sekarang, jebal...''
TBC
Comment pleasee...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar